16 June 2023

Calon Bupati Perang Pelayanan Pupuk Mencuat dalam Pilkada Gunungkidul 2024

Berdasarkan informasi dari laman KPU RI, Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 akan diselenggarakan secara serentak pada Rabu Pon, 27 November 2024. Prof. Sutrisna Wibawa muncul kembali dengan niat untuk bertarung melawan Sunaryanta, petahana saat itu, dalam pemilihan tersebut.

Sutrisna Wibawa menawarkan program lama kepada para petani. Dia bertekad memberikan pelayanan terbaik dalam hal kebutuhan pupuk bagi petani Gunungkidul. Sunaryanta, yang merupakan lawan beratnya dalam Pilkada 2020, merespons dengan bersemangat.



Mantan Rektor UNY ini bermitra dengan Sumanto, seorang putra asli Gunungkidul. Seperti yang diketahui, pada Pilkada 2020, putra Sokaliman Karangmaja ini berpasangan dengan Mahmud Ardi Widanto dan meraih lebih dari 144 ribu suara. Sementara itu, Sunaryanta dan Heri Susanto memenangkan pemilihan dengan perolehan suara sebesar 155.878. Profesor Sutrisna Wibawa menyatakan keseriusannya untuk Pilkada 2024.

"Para sesepuh dan tokoh Gunungkidul yang terhormat, di mana pun Anda berada, mohon doa dan dukungannya. Saya, Sutrisna Wibawa, dan Bapak Sumanto, bersama Koperasi Jaringan Jasa Usaha Bersama (KJJUB) Indonesia, berusaha untuk membantu mengatasi sebagian kecil kesulitan para petani di Gunungkidul dalam memenuhi kebutuhan pupuk," tulis Prof. Sutrisna Wibawa dalam pesan yang beredar di WhatsApp pada tanggal 14 Juni 2023.

Sutrisna Wibawa berharap bahwa apa yang mereka lakukan dapat memberikan bantuan bagi petani Gunungkidul dalam meningkatkan hasil pertanian.

"Terima kasih. Salam hormat dan sehat," tambahnya. Fakta dan data lapangan menunjukkan bahwa masalah kelangkaan pupuk telah menjadi hal yang tidak relevan. Sejak menjabat sebagai Bupati, Sunaryanta dengan cepat menangani masalah yang sering mempengaruhi petani.

"Hal ini penting karena sebagian besar penduduk Gunungkidul adalah petani," ujar Bupati Sunaryanta setelah melakukan inspeksi mendadak di gudang pupuk Jeruksari dan Semanu pada hari Senin, 13 September 2021.

Bupati juga memberikan apresiasi kepada PT Pusri dan PT Petrokimia karena memberikan alokasi pupuk sebanyak 18.000 ton urea dan 11.000 ton produk Petrokimia. Namun, belum ada informasi yang jelas mengenai rincian pelayanan pupuk yang dimaksudkan oleh Profesor Sutrisna Wibawa, apakah berupa pendirian kios atau penjualan pupuk bersubsidi tanpa kendala, karena belum ada tanggapan yang diberikan saat dikonfirmasi.

No comments:

Post a Comment